Video Tak Senonoh di Ruang Kerja: Pejabat Pemkab Jombang Jadi Sorotan, DPRD Desak Tindakan Tegas

beritaviralindo.net – Publik digemparkan dengan beredarnya video tak senonoh yang diduga melibatkan dua pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P dan K) Kabupaten Jombang. Video tersebut viral di media sosial, memperlihatkan tindakan tidak pantas yang dilakukan di dalam ruang kerja dengan pakaian dinas lengkap. Peristiwa ini memancing reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk anggota DPRD Jombang.

Syarif Hidayatullah, anggota DPRD Jombang yang baru dilantik, menyatakan keprihatinannya. “Saya sangat menyayangkan kejadian ini. Video tersebut telah menjadi bola liar di masyarakat. Kami meminta pemkab segera mengklarifikasi kasus ini agar tidak menimbulkan fitnah lebih jauh,” ujarnya pada Rabu (21/8).

DPRD Tekan Pemkab untuk Segera Bertindak

Syarif menegaskan bahwa jika benar video tersebut melibatkan pejabat dinas, maka tindakan tersebut jelas mencoreng integritas pemerintah daerah. Ia mendesak pemkab untuk memanggil oknum terkait guna memberikan klarifikasi resmi kepada masyarakat.

“Apapun alasannya, tindakan seperti itu tidak etis dilakukan seorang pejabat, apalagi di ruang kerja. Jika ini hanya guyonan, ya, harus diklarifikasi. Namun, jika terbukti, sanksi tegas harus diberikan sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.

Desakan serupa disampaikan oleh Pj Bupati Jombang, Teguh Narutomo, yang meminta aparat kepolisian untuk segera menyelidiki video tersebut. Teguh menilai, meskipun tidak ada laporan resmi, penyelidikan harus dilakukan demi menjaga kredibilitas lembaga.

“Meski tidak ada pihak yang dirugikan secara langsung, video ini sudah mencoreng citra pemerintahan. Polisi harus bergerak agar tidak muncul fitnah di masyarakat,” ujar Teguh.

Klarifikasi dan Penegakan Etika Pejabat

Gus Sentot, sapaan akrab Syarif Hidayatullah, juga menyoroti perlunya klarifikasi langsung dari pihak terkait. Menurutnya, keberanian untuk berbicara di depan publik akan menunjukkan profesionalitas seorang pejabat.

“Yang bersangkutan harus berani menjelaskan. Kalau memang tidak bersalah, kenapa tidak muncul? Kalau hanya melalui Pj Bupati, rasanya kurang gentleman,” kata Gus Sentot.

Ia juga menilai bahwa fenomena seperti ini menunjukkan perlunya peningkatan pendidikan rohani bagi pejabat pemerintahan. “Pendidikan rohani harus sering diberikan, misalnya melalui mauidoh hasanah. Ini penting agar moral dan etika pejabat tetap terjaga,” tambahnya.

Ketidakadilan di Lingkungan Kerja

Lebih lanjut, Gus Sentot menyoroti ketidakkondusifan di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Jombang. Menurutnya, tersebarnya video tersebut melalui rekaman CCTV menunjukkan adanya masalah internal, seperti ketidakadilan atau konflik di tempat kerja.

“Kalau sampai rekaman CCTV bisa bocor ke media sosial, itu menandakan ada masalah di internal dinas. Pimpinan harus memberikan contoh yang baik untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif,” tegasnya.

Follow Kami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *