Serangan Udara Israel di Tartus, Suriah: Ledakan Seperti “Hiroshima” dan Dapatkan Respons Keras Dunia Internasional

beritaviralindo.net – Pada Senin (16/12) dini hari, wilayah pesisir Tartus di Suriah diguncang oleh serangan udara Israel yang sangat dahsyat. Ledakan besar tersebut menyebabkan getaran yang tercatat sebagai gempa dengan kekuatan magnitudo 3,1 pada skala Richter. Serangan ini menimbulkan peringatan luas di kalangan masyarakat internasional, bahkan media Israel menggambarkan peristiwa ini sebagai “Hiroshima di Tartus” mengingat intensitas serangan yang sangat besar.

Observatorium Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan sejumlah fasilitas militer strategis. Salah satunya adalah pangkalan Brigade Pertahanan Udara ke-23 yang hancur total akibat ledakan tersebut. Selain itu, fasilitas yang digunakan untuk menyimpan persenjataan canggih, termasuk gudang rudal permukaan ke permukaan, juga menjadi sasaran utama. Serangan ini semakin memperparah kondisi Suriah yang telah lama bergolak akibat perang saudara yang tak kunjung selesai.

Israel Menegaskan Serangan Untuk Amankan Perbatasan Utara

Israel sendiri telah lama melancarkan serangan udara di Suriah sebagai bagian dari kebijakan untuk mencegah pengiriman senjata canggih ke kelompok-kelompok yang dianggap bermusuhan, terutama Hizbullah yang memiliki basis di Lebanon. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjelaskan bahwa tindakan militer ini bertujuan untuk menggagalkan ancaman yang bisa mengancam stabilitas negara Israel, terutama di sepanjang perbatasan utara.

“Kami tidak berniat untuk terlibat dalam konflik langsung dengan Suriah. Tujuan kami jelas, untuk menggagalkan potensi ancaman yang datang dari Suriah dan mencegah adanya pengambilalihan elemen teroris yang dekat dengan perbatasan kami,” kata Netanyahu.

Tanggapan Dunia Internasional terhadap Serangan Israel

Serangan ini mengundang reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk negara-negara besar yang mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali strategi militernya di wilayah tersebut. Banyak pihak yang menilai bahwa serangan ini dapat memperburuk ketegangan yang sudah sangat tinggi di Timur Tengah, dan memperburuk kondisi kemanusiaan di Suriah yang sudah sangat parah.

Sejumlah pihak menganggap bahwa Israel semakin memperpanjang perang yang sudah berkecamuk lama di Suriah. Dengan kondisi tersebut, serangan ini berpotensi meningkatkan ketegangan internasional yang lebih luas, terutama di kawasan Timur Tengah.

Serangan Terus Berlanjut, Dampaknya Pada Stabilitas Kawasan

Serangan udara Israel ke Suriah bukanlah yang pertama kalinya, karena Israel telah melakukan berbagai serangan militer di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, sering kali menargetkan fasilitas militer yang diyakini dapat memperkuat kelompok militan seperti Hizbullah. Meskipun begitu, serangan-serangan tersebut selalu memicu ketegangan dengan Suriah serta negara-negara besar lainnya, dan meresahkan masyarakat internasional.

Israel beralasan bahwa serangan udara yang dilancarkan bertujuan untuk menjaga keamanan negara mereka, namun beberapa pihak menilai bahwa serangan ini memperburuk ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah yang sudah terjerat dalam konflik berkepanjangan.

Follow Kami

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *